JAKARTA - Holding Ultra Mikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) resmi terbentuk pada tahun lalu.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan dari terbentuknya Holding Ultra Mikro tersebut, BUMN berhasil menaikkan hampir 13 juta nasabah dari 2019.
"Dengan holding ultra mikro kita bisa sangat banyak mendorong yang di bawah. Kita sampai 2024 itu sekitar 20 juta ultra mikro ini akan bisa menggerakkan ekonomi paling bawah," ungkap Arya dalam dalam Webinar BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional oleh MNC Portal, Rabu (17/8/2022).

Hal itu yang menurut Arya banyak pihak tidak sadar bahwa jika dibandingkan dengan negara lain, ada mungkin tak sebesar Indonesia yang berperan masif terhadap UMKM.
Baca Juga: BUMN Punya Peran Penting Gerakkan 40% Ekonomi Nasional
"Jadi jangan heran ketika kemarin kita Corona kenapa daya beli terbawah itu terjadi? Salah satunya adalah langkah ini. Pemberian pendanaan bagi ultra mikro bagi ibu-ibu pra sejahtera," katanya.
Adapun Holding Ultra Mikro merupakan milestone bersejarah bagi UMKM yang tidak mengubah porsi kepemilikan pemerintah atas saham pengendali di BRI.
Di sisi lain, setelah holding terbentuk, negara tetap memiliki satu lembar saham merah putih seri A atau golden share di Pegadaian dan PNM.