Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Daya Saing Digital Rendah, Menaker Minta Sarjana Tetap Ikut Pelatihan Vokasi

Hambali , Jurnalis-Senin, 22 Agustus 2022 |15:12 WIB
Daya Saing Digital Rendah, Menaker Minta Sarjana Tetap Ikut Pelatihan Vokasi
Menaker Ida Fauziyah (Foto: Okezone)
A
A
A

TANGERANG SELATAN - Daya saing digital Indonesia menempati posisi terendah, yakni ranking 56 dari 63 negara berdasarkan survei World Digital Competitiveness.

Hal itu mendorong pemerintah menggencarkan pelatihan vokasi.

"Kita harus mengakui bahwa kita masih tertinggal dalam hal daya saing digital. Data world digital competitiveness ranking menunjukkan daya saing Indonesia di tahun 2020 ini berada di peringkat 56 dari 63 negara," ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, di hadapan calon wisudawan Universitas Terbuka (UT), Pamulang, Senin (22/08/22).

Menurut Ida, beberapa faktor penyebab tertinggalnya daya saing digital itu adalah persoalan mismatch atau ketidakcocokan antara latar belakang pendidikan dengan pekerjaan.

 BACA JUGA:Peringkat Daya Saing Berusaha Indonesia Turun Imbas Birokrasi Ruwet?

Saat ini, kata dia, banyak perusahaan yang kesulitan mencari pekerja sesuai dengan kapasitas pendidikannya.

"Banyak perusahaan di Indonesia yang sulit mencari karyawan dengan kemampuan digital yang sesuai. Artinya apa? jenis pekerjaan baru lagi, tidak disuplai oleh tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan baru tersebut," ungkapnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement