Namun, pendapatan sewa turun 23,91% menjadi Rp35,908 miliar. Walau beban pokok penjualan membengkak 3,1% menjadi Rp842,44 miliar, karena persediaan pada akhir tahun naik 41,8% menjadi Rp329,27 miliar. Tapi laba kotor tumbuh 11,37% menjadi Rp186,79 miliar. Sayangnya, beban usaha membengkak 12,34% menjadi Rp182,45 miliar.
Sehingga perseroan harus menbayar pajak final sebesar Rp3,395 miliar.
Di mana ini berdampaknya pada laba sebelum pajak turun 27,21% menjadi Rp10,239 miliar.
Sementara itu, kewajiban bertambah 9,07% dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp541,62 miliar. Sedangkan ekuitas tumbuh 0,2% menjadi Rp1,403 triliun. Sehingga aset perseroan naik 2,4% menjadi Rp1,944 triliun.
(Zuhirna Wulan Dilla)