Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bakrie & Brothers (BNBR) Rugi Rp110,87 Miliar, Bengkak 138%

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Kamis, 01 September 2022 |18:00 WIB
Bakrie & Brothers (BNBR) Rugi Rp110,87 Miliar, Bengkak 138%
Rugi BNBR alami kenaikan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat rugi bersih senilai Rp110,87 miliar di semester I/2022. Rugi BNBR bengkak 138,64% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2021 yang mencapai rugi Rp46,46 miliar.

Hal ini membuat rugi per saham dasar BNBR tergerus menjadi Rp50,07, dari semula Rp20,98, sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (1/9/2022).

Peningkatan rugi terjadi saat emiten sektor industri di bidang multi-sector holdings itu justru mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 24,57% yoy menjadi Rp1,29 triliun. Sedangkan pada paruh pertama tahun 2021, BNBR menyerap pendapatan sebanyak Rp1,03 triliun.

Jasa infrastruktur dan manufaktur menjadi penyumbang pemasukan terbesar senilai Rp1,23 triliun, Sementara jasa pabrikasi dan konstruksi menyerap perolehan sebanyak Rp56,22 miliar.

Kenaikan beban perusahaan menjadi akar dari penurunan kinerja keuangan tersebut. Diketahui, beban pokok BNBR bertambah 22,78% yoy senilai total Rp1,05 triliun, yang sebagian besar datang dari kenaikan beban produksi, meskipun biaya jasa pabrikasi dan konstruksi menurun.

Kendati beban karyawan, dan penjualan lebih rendah dari periode tahun lalu, tetapi sejumlah beban lain tampak membengkak, seperti beban umum-administrasi, kerugian selirih kurs, dan lain-lain. Sehingga terjadi rugi sebelum pajak penghasilan mencapai Rp80,29 miliar.

Neraca BNBR per 30 Juni 2022 menunjukkan ada kenaikan 7,84% menjadi Rp16,43 triliun, dari akhir 2021 senilai Rp15,24 triliun. Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas meningkat 8,63% sebanyak Rp15,1 triliun, sedangkan modal/ekuitas terjaga di kisaran Rp1,3 triliun.

BNBR menggenggam kas bersih dari aktivitas operasi sebanyak Rp28,08 miliar, dan Rp155,78 miliar dari pendanaan, yang mayoritas berasal dari pinjaman jangka pendek. Adapun BNBR tampak mengeluarkan kas sebanyak Rp197,24 miliar untuk investasi. Dengan demikian, maka total kas dan setara kas neto di akhir periode mencapai Rp132,37 miliar.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement