Sementara itu, bagi sektor riil, dalam hal ini para debitur dan industri yang memerlukan pembiayaan dari jasa keuangan akan mengambil respons yang cepat, yaitu dengan meningkatkan produksi dan melakukan investasi.
Mahendra menyebut, elemen harga lainnya yang diperkirakan akan terkerek karena adanya penyesuaian harga BBM, justru memberikan sinyal bahwa peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan permintaan di Indonesia dapat direspons dengan meningkatnya invetasi, produksi dan pasokan dari berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan.
"Kami berharap, perbankan bisa lebih banyak lagi menyalurkan kredit kepada debitur sektor riil, baik untuk kredit modal kerja, maupun kredit investasi," ujar dia.
(Taufik Fajar)