“Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi sehubungan dengan partisipasi/tidak berpartisipasinya PT Trans Airways sesuai dengan ketentuan POJK yang berlaku,” imbuh Irfan.
Menurut dia, informasi terkait jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh akan disampaikan perseroan melalui keterbukaan informasi selambat-lambatnya pada H-2 pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) lanjutan dengan mempertimbangkan rekomendasi harga pelaksanaan.
Sebagai informasi, Garuda melakukan penundaan pembahasan agenda PMHMETD, PMTHMETD dan konversi obligasi wajib konversi (OWK) dari semula rencananya pada RUPSLB tanggal 12 Agustus 2022 menjadi 26 September 2022. Perseroan sendiri memproyeksikan di semester kedua tahun ini dapat mencatatkan kinerja positif secara bertahap.
Hal tersebut sejalan dengan akselerasi pemulihan kinerja yang tengah dioptimalkan Garuda pasca meraih kesepakatan homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada akhir Juni 2022 lalu.
Proyeksi pencatatan kinerja positif tersebut, terefleksikan melalui kinerja pendapatan usaha yang pada bulan Mei 2022 lalu berhasil membukukan profitabilitas melalui pendapatan rute angkutan penumpang, kargo, charter maupun pendapatan penunjang lainnya. Capaian tersebut menjadi kinerja positif yang berhasil dicatatkan Garuda sejak akhir tahun 2021 lalu.
(Taufik Fajar)