Adi Irawan, warga Kabupaten OKU, rela antre sejak pagi di Kantor Pos Baturaja untuk mengambil BLT BBM dari pemerintah pusat.
Bantuan tersebut membantu dia memenuhi kebutuhan sehari-hari saat harga bahan pokok naik akibat kenaikan harga BBM.
"Bantuan sebesar Rp150.000 per bulan sebenarnya tidak cukup mengingat besaran kenaikan harga BBM saat ini sangat berdampak bagi masyarakat kalangan bawah," katanya.
Tidak hanya itu, Kementerian Sosial juga menyalurkan BLT kepada 628 warga Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur.
Lurah Ciracas, Rikia Marwan mengatakan penyaluran BLT BBM sebesar Rp300 ribu untuk September dan Oktober itu dilakukan bersamaan dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk September senilai Rp200 ribu.
"Jumlah yang disalurkan Rp500 ribu secara tunai. Alhamdulillah sudah berjalan dengan lancar," kata Rikia Marwan.
Rikia menambahkan pihaknya membagi waktu penyaluran bantuan tersebut bagi warga agar tidak terjadi antrean panjang.
Rikia mengatakan dari 10 RW yang ada di wilayahnya, untuk warga RW 01 hingga RW 05 dilakukan pagi hari. Sedangkan untuk RW 06 sampai RW 10 pada siang hari.
Dia menjelaskan warga yang telah terdata oleh Kementerian Sosial sebagai penerima bantuan cukup datang dengan membawa KTP lalu mengantre giliran untuk dipanggil petugas PT Pos Indonesia.
"Saya bisa menjamin bahwa penerima tepat sasaran. Karena sebelumnya kita sudah melakukan pendataan lagi di tingkat RT dan difokuskan kepada warga yang memang membutuhkan," ujar Rikia.
Salah satu warga Kelurahan Ciracas, Minah menuturkan dirinya sangat senang karena dapat meringankan beban ekonomi melalui bantuan dari pemerintah tersebut.
"Alhamdulillah tadi dapat Rp500 ribu. Prosedurnya juga cepat cukup bawa KTP asli saja," ujar Minah.
(Feby Novalius)