JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa pengembangan energi terbarukan harus menjadi pilihan utama mewujudkan ketahanan energi di Indonesia.
 Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan besarnya potensi panas bumi menjadi modal menjalankan transisi energi.
"Dalam mencapai target tersebut dibutuhkan pengoptimalan dalam upaya sinergitas antara pelaku usaha, pemerintah pusat maupun daerah," kata Dadan dalam acara International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Dia menuturkaan dalam mengurangi penggunaan emisi menjadi tantangan dalam melawan isu iklim global, panas bumi menjadi salah satu cara dalam mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil.
 BACA JUGA:Jokowi Buka Opsi Impor Minyak Murah Rusia, ESDM dan Pertamina Bungkam
"Indonesia menjadi negara dengan kapasitas terpasang PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) terbesar ke dua di dunia dan akan menjadi nomor satu dalam beberapa tahun ke depan," tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi (API) Prijandaru Effendi menyampaikan bahwa pemangku kepentingan panas bumi telah berkolaborasi memulai inisiatif baru untuk mencari terobosan, gagasan agar energi panas bumi dapat berperan serta menjadi andalan dalam transisi energi.
Dia menjelaskan pengembangan potensi panas bumi di Indonesia harus terus ditingkatkan dalam berbagai bentuk, mulai dari ekspansi lapangan eksisting, kegiatan eksplorasi pada area area baru dan pemanfaatan panas bumi beyond energy.
"Upaya pemanfaatan potensi panas bumi dalam arti seluas luasnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Tidak mengherankan bahwa investasi di sektor panas bumi memiliki peluang yang sangat besar," paparnya.
Dia mengatakan transisi energi ini harus mampu menciptakan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Ramah terhadap lingkungan menjadi salah satu karakteristik energi panas bumi.
Follow Berita Okezone di Google News