Untuk itu, selain secara bersamaan mendorong kompor listrik, alternatif energi lain seperti gasifikasi batubara menjadi Dimetyhl Ether (DME) juga bakal didorong.
"Transisi ini harus kita jaga, jadi keseimbangan LPG, DME dan kompor listrik kita jaga keseimbangannya," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, konversi LPG ke kompor listrik bisa menghasilkan penghematan biaya Rp8.000 per kg.
"Dengan adanya penghematan ini kita mengubah energi yang tadinya impor ke energi domestik," tuturnya.
Dia mengungkapkan upaya mendorong program kompor listrik, pihaknya akan memperhatikan aspek keseimbangan komponen yang ada baik itu LPG, DME dan kompor listrik.
(Zuhirna Wulan Dilla)