JAKARTA - Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan akan tetap lemah pada paruh kedua 2022.
Dikutip Antara, di mana hal itu terjadi sebelum melambat lebih lanjut pada 2023 menjadi pertumbuhan tahunan hanya 2,2%.
"Faktor utama yang memperlambat pertumbuhan global adalah pengetatan kebijakan moneter secara umum, didorong oleh pencapaian target inflasi yang melampaui perkiraan," ujar OECD dalam Economic Outlook terbarunya dikutip Selasa (27/9/2022).
 BACA JUGA:Ramal Ekonomi Dunia Resesi, Indonesia Bagaimana Bu Sri Mulyani?
Tercatat bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan diproyeksikan melambat tajam menjadi 0,5% di Amerika Serikat pada 2023, dan menjadi 0,25% di zona euro, dengan risiko penurunan output di beberapa ekonomi Eropa selama bulan-bulan musim dingin.
Adapun organisasi tersebut mencatat bahwa inflasi telah menjadi berbasis luas di banyak negara.
Follow Berita Okezone di Google News