"Kekurangan bahan bakar yang lebih parah, terutama untuk gas, dapat mengurangi pertumbuhan di Eropa sebesar 1,25 poin persentase lebih lanjut pada 2023 ... dan meningkatkan inflasi Eropa lebih dari 1,5 poin persentase," katanya.
"China terus mengalami inflasi yang relatif rendah dan stabil," tambahnya.
OECD mengakui bahwa dengan berputarnya siklus ekonomi global, meredanya inflasi harga energi dan pengetatan moneter oleh sebagian besar bank sentral utama semakin berpengaruh, inflasi harga konsumen diperkirakan akan melambat secara bertahap.
Sehingga masih diperkirakan bahwa inflasi tahunan pada 2023 akan tetap jauh di atas target hampir di mana-mana.
(Zuhirna Wulan Dilla)