Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Wamen BUMN: Butuh PMN Rp3,2 Triliun

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 28 September 2022 |19:45 WIB
Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Wamen BUMN: Butuh PMN Rp3,2 Triliun
Kereta Cepat (Foto: Okezone.com/KCIC)
A
A
A

Sebelumnya, direncanakan menggunakan anggaran dari PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA dan KAI, selaku anggota PSBI. Lantaran keuangan kedua perusahaan negara itu bermasalah karena Covid-19, maka dialihkan ke PMN.

"Jadi porsi ekuitas 25 persen itu memang kita PMN, tadinya memang tidak PMN, tadinya pakai uang WIKA dan KAU, karena covid KAI juga bermasalah, kita perkuat KAI-nya," tutur dia.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya menyebut PSBI akan menambal pembengkakan biaya sebesar Rp4 triliun, sedangkan China Railway International senilai Rp3 triliun. Sementara, 75% sisanya berasal dari pinjaman atau utang.

Hanya saja, persentase pinjaman yang dibutuhkan untuk menambal pembengkakan biaya mega proyek tersebut belum diketahui. Artinya, pinjaman akan disesuaikan dengan total cost overrun.

Arya menyebut saat ini Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) masih melakukan review atau tinjauan atas cost overrun yang dimaksud.

Terkait dengan sumber utang, lanjut Arya, pihaknya masih mencari perbankan yang bisa dikerjasamakan. Dia pun tak menampik potensi pinjaman berasal dari bank China.

Untuk diketahui, pembangunan KCJB mencapai USD4,55 miliar atau setara Rp64,9 triliun. Dana inj berasal dari pinjaman China Development Bank.

Jumlah itu setara dengan 75 persen dari total nilai investasi KCJB sebesar USD 6,07 miliar. Pinjaman tersebut disepakati sejak 12 Mei 2017 lalu dengan tenor 40 tahun, masa tenggang 10 tahun, dan availability period hingga 2022. Sementara, suku bunga pinjaman 2 persen untuk USD dan 3,5 persen untuk yuan.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement