JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) senilai Rp502 triliun cukup banyak yang digelontorkan untuk bahan bakar kendaraan.
Menurutnya, jika subsidi BBM dialokasikan untuk mendukung konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik yang membutuhkan biaya besar itu, maka setidaknya dalam kurun 3 tahun hal tersebut bisa terwujud.
"Kalau hitungannya, sekarang subsidi Rp502 triliun, penggunaan untuk motor 1/5 nya, berarti Rp100 triliun, menurut teman-teman, dibuat satu subdisi dengan nilai tertentu, maka dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun subsidi itu sudah bisa mengcover (biaya konversi)," ujar Menhub dalam Market Review IDX Channel, Kamis (29/9/2022).
"Matematisnya simpel, kalau kita terus menerus mengeluarkan uang untuk subsidi BBM, kalau terkonversi dengan baik, maka uang yang untuk subsidi BBM, bisa kita berikan kepada masyarakat," sambungnya.
Menhub menjelaskan kendaraan listrik merupakan sebuah keniscayaan, bukan hanya sekedar menghemat belanja negara.
Serta ini juga bermanfaat untuk lingkungan.