JAKARTA - Nilai tukar Rupiah hari ini ditutup menguat. Rupiah parkir di level Rp15.247 per dolar AS atau menguat 0,36% dari level penutupan perdagangan kemarin Rp 15.302 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan penguatan Rupiah disebabkan oleh dampak eksternal yang kuat terutama pajak untuk pengusaha yang disahkan oleh parlemen. Menurutnya hal ini menandakan bahwa reformasi terjadi besar-besaran di Inggris walaupun PDB kuartal ke-3 tidak terjadi kontraksi.
Baca Juga:Â BI Dukung BUMN Diversifikasi Utang RI dengan Mata Uang Selain Dolar
"Ini menandakan bahwa Inggris dalam kondisi aman, walau ada inflasi yang tinggi mencapai 10%" jelasnya melalui keterangan resmi yang dikutip oleh MPI, Selasa (4/10/2022).
Dia melanjutkan, Eropa yang mencapai inflasi diangka 10% mengindikasikan bahwa bank sentral Eropa akan melakukan hal yang agresif yang akan berdampak terhadap melemahnya indeks dolar AS.
Baca Juga:Â BI Sebut Pengelolaan Utang RI Sekarang Lebih Baik Dibanding 1998, Ini Alasannya
Sementara itu lanjutnya, inflasi September agak lebih rendah dibawah prediksi para ekonom. Karena ekspektasi ekonom itu di 1,2%, tapi kenyataannya hanya 1,17%.
"Ini indikasi bahwa pemerintah bekerjasama dan Bank Indonesia (BI) dinilai mampu dalam bauran ekonomi, inilah yang membantu rupiah bisa menguat" jelasnya.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News