Share

Wapres Sebut Awan Gelap Masih Membayangi Ekonomi Global

Michelle Natalia, Sindonews · Kamis 06 Oktober 2022 15:25 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 06 320 2681929 wapres-sebut-awan-gelap-masih-membayangi-ekonomi-global-asfpzScX8N.jpg Wapres ingatkan soal awan gelap ekonomi global (Foto: Setwapres)

JAKARTA – Awan gelap diprediksi membayangi ekonomi global hingga tahun depan. Untuk itu, Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma'ruf Amin berpesan bahwa upaya pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat seyogyanya tidak hanya menjadi slogan.

Dia ingin kebangkitan ekonomi ini dapat diterjemahkan dalam kebijakan-kebijakan dan diwujudkan dalam kolaborasi multipihak. Pemulihan yang tengah diperjuangkan saat ini, sebutnya, masih berhadapan dengan realita global yang murung.

"Krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan menjadi awan gelap yang menyelimuti semua negara. Ancaman resesi dan sinyal kelesuan ekonomi global semakin menguat, bahkan banyak bank sentral merespons dengan menaikkan suku bunga acuan guna menahan laju inflasi," ujar Ma'ruf dalam Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022 di Jakarta, Kamis(6/10/2022).

Dia mengatakan, dalam menghadapi situasi seperti ini, negara-negara berkembang perlu mewaspadai kembalinya arus modal ke negara-negara maju. Namun, dia mengingatkan bahwa Indonesia harus berfokus mengoptimalkan seluruh modalitas dan kekuatan yang dimiliki untuk bertahan di situasi yang serba tidak menentu dan terus berikhtiar untuk mencapai seluruh target yang telah ditetapkan demi kemajuan bangsa.

"Kekuatan domestik yang perlu kita jaga antara lain adalah konsumsi dalam negeri dan UMKM yang menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan II tahun ini, 51,57% PDB berasal dari konsumsi rumah tangga, untuk itu pemerintah terus menjaga level daya beli dan konsumsi masyarakat melalui bantuan sosial dan bantuan langsung tunai yang menyasar rumah tangga maupun UMKM," papar Ma'ruf.

Follow Berita Okezone di Google News

Pemerintah, sambung dia, juga terus menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), di mana produk-produk dalam negeri, terutama produk UMKM tidak kalah mutunya. Produk fashion muslim, hijab misalnya, telah berhasil merebut hati konsumen domestik dan juga luar negeri.

"Ini harus terus kita tingkatkan. Mari kita menjadi yang pertama memberi contoh kepada masyarakat untuk bangga menggunakan produk buatan dalam negeri, dan patut bersyukur pula peringkat Indonesia dalam ekonomi dan keuangan syariah global sangat baik, ini bisa tercapai karena adanya sinergi erat di antara semua pemangku kepentingan, tidak terkecuali Bank Indonesia (BI)," pungkas Ma'ruf.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini