"Pada Desember tahun ini, Brent akan mencapai lebih dari USD100 per barel, naik dari perkiraan kami sebelumnya sebesar USD89 ," tambahnya.
Menyusul keputusan OPEC+, Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga Brent 2022 menjadi USD104 per barel dari USD99 dan perkiraan 2023 menjadi USD110 dari USD108.
Kekhawatiran tentang permintaan di tengah meningkatnya risiko resesi dan apresiasi tajam dolar AS menyebabkan harga minyak jatuh pada akhir September ke level terendah sejak Januari.
Minyak juga mendapat dukungan dari penurunan stok bahan bakar AS. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan Rabu (5/10) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu turun 1,4 juta barel selama pekan yang berakhir 30 September, sementara stok bensin dan persediaan bahan bakar sulingan turun masing-masing 4,7 juta barel dan 3,4 juta barel.
(Feby Novalius)