Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemulihan Ekonomi, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp179,66 Triliun

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Jum'at, 14 Oktober 2022 |13:36 WIB
Pemulihan Ekonomi, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp179,66 Triliun
Ilustrasi Pasar Modal. (Foto: BEI)
A
A
A

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana di pasar modal hingga 11 Oktober 2022 sebesar Rp179,66 triliun. Hal itu seiring dengan pulihnya aktivitas perekonomian domestik.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi menjelaskan, penghimpunan dana tersebut berasal dari 168 emisi, dengan rincian sebanyak 42 penawaran umum perdana saham, 22 penawaran umum terbatas, 16 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk, serta 88 penawaran umum berkelanjutan efek bersifat utang atau sukuk di tahap I dan tahap II.

“Dari 168 kegiatan emisi tersebut, 48 di antaranya adalah emiten baru. Bahkan hingga saat ini, sudah ada puluhan perusahaan lagi yang mengincar untuk melakukan penawaran umum perdana,” kata Inarno dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

 BACA JUGA:Ada Pelanggaran, OJK Setop 244 Iklan Produk dan Layanan Jasa Keuangan

Adapun, pertumbuhan jumlah emiten diikuti oleh pertumbuhan jumlah investor ritel, yang meningkat hampir sembilan kali lipat dibandingkan dengan lima tahun terakhir.

OJK mencatat, hingga 11 Oktober 2022, jumlah investor pasar modal mencapai 9,85 juta SID.

Lebih lanjut, Inarno menyebut bahwa, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan kinerja bursa ASEAN dan regional.

Sebagai gambaran, IHSG per 11 Oktober 2022 berada di posisi 6.939,15 poin atau meningkat 5,43% year to date.

Bahkan, pada 13 September lalu, pertumbuhan IHSG telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni di level 7.318,01.

“Meskipun saat ini kembali turun, mengikuti pelemahan di bursa global,” pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement