JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa kurs dolar membuat beban subsidi energi termasuk BBM mengalami pembengkakan.
Bahlil menjelaskan dalam APBN 2022, asumsi harga minyak USD63 - USD70 per barel.
Harga minyak sejak Januari 2022 sampai dengan Agustus 2022 rata-rata USD103 per barel.
Produksi minyak Indonesia 700.000 barel per hari. Sedangkan konsumsi minyak 1.500.000 barel per hari.
ย BACA JUGA:Makin Gelap, Rupiah Sore Ini Ditutup Melemah ke Rp15.427/USD
โJadi kita impor per hari 800.000 barel. Sedangkan negara kita ini bukan lagi negara penghasil minyak di OPEC sana,โ ujar Bahlil dalam pernyataan tertulisnya, Senin (17/10/2022).
Bahlil mengatakan di dalam APBN 2022, subsidi BBM sebesar Rp135 triliun.
Di mana asumsi harga minyak USD63 hingga USD70 per barel, sekarang harganya USD103 berarti ada kenaikan USD33 per barel.
Adapun kurs rupiah di asumsi APBN sebesar Rp14.500.
โHari ini sudah Rp15.000 lebih kurs atas USD. Maka kita harus disubsidi BBM ini Rp635 triliun,โ sambung Bahlil.
Bahlil mengatakan, yang memperihatinkan, sebesar 70% tidak tepat sasaran.
Follow Berita Okezone di Google News