Sebab subsidi BBM tersebut justru jatuh ke kelompok orang yang berkecukupan.
Oleh karena itu, pemerintah mengalihkan subsidi tersebut langsung ke kalangan tidak mampu.
Dia memaparkan, ancaman krisis di dalam negeri tidak lepas dari dinamika krisis global yang datang silih berganti.
Krisis global berawal dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat, disusul krisis kesehatan yakni Covid-19.
Kemudian diperparah oleh perang antara Rusia dan Ukraina.
Selain itu, ada yang menanti di depan mata, ketegangan antara Taiwan dan China.
Sehingga adanya konflik tersebut membuat harga minyak dunia terkerek.
Namun dia menyebut di satu sisi, sekitar setengahnya kebutuhan minyak dalam negeri masih dipenuhi dari impor.
(Zuhirna Wulan Dilla)