JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyindir perbankan. Menurutnya, penyaluran kredit untuk UMKN dan non-UMKM masih belum adil.
"Ada yang kurang dari perbankan, perbankan ini himpun uang dari masyarakat tetapi penyaluranya tidak fair terhadap UMKM," ujar Bahlil dalam sambutannya pada acara Pembagian NIB di Graha Jalapuspita Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga:Â Erick Thohir: Pinjaman BRI 85% untuk UMKM
Bahlil mencontohkan, pada 2021 yang lalu secara akumulatif perbankan mengalirkan kredit sekitar Rp6.000 triliun lebih, adapun kredit yang dibawa ke luar Rp300 triliun, sedangkan sisanya UMKM hanya mendapat porsi tidak lebih dari 20%.
"Sekitar Rp5.700 tirliun (kredit perbankan), UMKM tidak lebih dari Rp1.127 triliun, ini yang diperintahkan Presiden, porsi untuk UMKM di tahun 2024 minimal harus mencapai 30%," kata Bahlil.
Baca Juga:Â UMKM Sulit Ajukan Pinjaman ke Perbankan, BKPM: Silakan Buat NIB
Bahlil pun sangat menyayangkan hal tersebut, karena penyumbang PDB (produk domestik bruto) Indonesia mayoritas atau sekitar 61% dikontribusikan dari sektor UMKM. Bahkan mereka juga menciptakan peluang kerja baru untuk masyarakat.
"Tenaga kerja di Indonesia 131 juta kontribusi UMKM itu 120 juta," lanjut Bahlil.
Follow Berita Okezone di Google News