Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Anjlok 8,03%, Gubernur BI: Masih Lebih Baik Dibandingkan Malaysia, dan Thailand

Michelle Natalia , Jurnalis-Kamis, 20 Oktober 2022 |16:22 WIB
Rupiah Anjlok 8,03%, Gubernur BI: Masih Lebih Baik Dibandingkan Malaysia, dan Thailand
Kurs Rupiah melemah. Foto: Ilustrasi Freepik
A
A
A

JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan hingga 8%. Kendati demikian, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa stabilitas nilai tukar Rupiah tetap terjaga di tengah sangat kuatnya dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) mencapai tertinggi 114,76 pada tanggal 28 September 2022 dan tercatat 112,98 pada 19 Oktober 2022 atau mengalami penguatan sebesar 18,10% (ytd) selama tahun 2022.

"Sementara itu, nilai tukar Rupiah sampai dengan 19 Oktober 2022 terdepresiasi 8,03% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021, relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti India 10,42%, Malaysia 11,75%, dan Thailand 12,55%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis(20/10/2022).

Depresiasi tersebut sejalan dengan menguatnya dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara, terutama AS untuk merespons tekanan inflasi dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global, di tengah persepsi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif.

"Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati perkembangan pasokan valas dan memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi," pungkas Perry.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement