JAKARTA - Nilai tukar Rupiah ditutup melemah 34 poin pada level Rp15.498 terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di perdagangan sore ini.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda melemah karena aksi bank sentral global yang melakukan pengetatan sehingga menjadikan dunia dibayangi dengan ancaman resesi.
Baca Juga:Â Rupiah Anjlok ke Rp15.500/USD, Subsidi BBM Bengkak Jadi Rp635 Triliun
"Di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia akibat krisis keuangan, pangan, dan energi yang terjadi saat ini dan ditambah dengan tekanan inflasi yang tinggi menjadikan bank sentral global melakukan pengetatan sehingga menjadikan dunia dibayangi dengan ancaman resesi," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.
Lanjut ia menuturkan, dengan adanya ketidakpastian yang terutama diakibatkan oleh The Perfect Storm, sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023 berada pada kisaran 2,3% -2,9%.
Baca Juga:Â Gawat! Rupiah Kian Melemah Dekati Rp15.500/USD
"Proyeksi tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2022 yang berada pada kisaran 2,8%-3,2%. Saat gejolak terjadi Indonesia menjadi titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia," kata Ibrahim.
Follow Berita Okezone di Google News