Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kredit Hambat Industri Udang, Luhut: Kalangan Perbankan Saya Mohon Dukung Kebangkitan Ini

Khairunnisa , Jurnalis-Rabu, 26 Oktober 2022 |14:28 WIB
Kredit Hambat Industri Udang, Luhut: Kalangan Perbankan Saya Mohon Dukung Kebangkitan Ini
Luhut minta perbankan dukung industri udang (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Penyaluran kredit yang rendah menjadi penghambat bangkitnya industri udang. Padahal pemerintah menargetkan produksi dua juta ton udang dan peningkatan ekspor udang sebesar 250% pada 2024.

"Kepada kalangan perbankan, saya mohon, institusi penegak hukum, para akademisi, pemerintah daerah agar dapat mendukung kebangkitan industri udang nasional ini dengan peran yang proaktif, pemberian skema kredit yang mudah, pemenuhan kepatuhan hukum yang tepat, sehingga kegiatan usaha dapat secara produktif dijalankan, serta terbangun iklim usaha yang kondusif untuk investasi udang nasional," kata Luhut dilansir dari Antara, Rabu (26/10/2022).

Sementara itu, Plt Deputi Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi Mochammad Firman Hidayat mengungkapkan kredit yang rendah menjadi salah satu tantangan mencapai

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), realisasi kredit usaha rakyat (KUR) sektor perikanan pada 2021 hanya Rp8,05 triliun dengan 231.329 debitur. Jumlah itu jauh lebih rendah dari realisasi KUR pertanian yang mencapai Rp69,2 triliun dengan 2,12 juta debitur.

"Padahal kita punya potensi maritim laut yang sangat besar, tidak kalah dengan pertanian, tapi jumlah financing yang diberikan kepada perikanan sangat kecil. Tanpa ada financing, mencapai target susah dilakukan," katanya.

Menurut Firman, rendahnya kredit perikanan kemungkinan disebabkan karena perikanan dinilai memiliki risiko tinggi. Namun, ia meyakini, dengan potensinya yang menggiurkan ke depan, pendanaan perikanan akan bisa tumbuh.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement