JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa proyek proving ground di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di wilayah Bekasi, dapat mendukung industri otomotif Indonesia.
Sebab nantinya Indonesia tidak perlu lagi melakukan pengujian kendaraan di negara tujuan. Sehingga hambatan-hambatan yang selama ini menjadi persoalan dapat terselesaikan dengan adanya proving ground Bekasi.
"Maka proyek ini akan menjadi suatu fasilitas untuk bisa mendukung industri otomotif nasional. Karena kalau kita ekspor kendaraan tidak lagi harus melalui pengujian di negara tujuan. Sehingga technical barrier itu dihilangkan," katanya, dalam sambutan acara seremoni Penandatanganan Proyek KPBU Pengembangan Proving Ground BPLJSKB Bekasi, Jawa Barat, di Gedung Kementerian Keuangan, Senin (31/10/2022).
Sri Mulyani menyampaikan, Kemenkeu siap memberikan dukungan dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, untuk bekerja sama menggunakan berbagai macam fasilitas pembiayaan inovatif, yang terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan darikementerian dan lembaga.
“Saya tentu berharap bahwa dengan dilaksanakan proyek ini, tentu tidak hanya sekedar biayanya tapi manfaatnya bagi perekonomian nasional, dan tentu juga bagi perekonomian di Bekasi sendiri yang menjadi lokasi akan bisa meningkatkan aktivitas, yaitu tadi mendukung industri otomotif Indonesia sehingga mampu menembus pasar internasional, dan memberikan jaminan keselamatan di dalam negeri dengan standar-standar otomotif yang memang sudah dibakukan baik pada level regional ASEAN maupun internasional," katanya.
Baca Juga:Â Bertemu Menteri Teknologi Hungaria, Menhub Pelajari Pengelolaan Proving Ground
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa pengembangan kawasan Proving Ground Bekasi melalui skema KPBU yang diusung Kementerian Perhubungan dapat menghasilkan pengujian tipe kendaraan bermotor yang lebih akurat dan memenuhi standar internasional, sehingga akan meningkatkan aspek keselamatan kendaraan bermotor.
Selain itu, juga mendukung komitmen Indonesia untuk mengendalikan tingkat emisi karbon pada kendaraan, serta mengurangi ketergantungan pendanaan dari APBN.
“Dengan hadirnya Proving Ground sebagai fasilitas pengujian kendaraan terbesar se-Asia Tenggara ini akan meningkatkan daya saing, karena uji coba produk otomotif bisa dilakukan di dalam negeri dan langsung bisa diekspor tanpa harus dilakukan uji coba kembali di luar negeri," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News