Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari Biaya Bengkak hingga Target Beroperasi 2023

Noviana Zahra Firdausi , Jurnalis-Senin, 07 November 2022 |05:05 WIB
5 Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari Biaya Bengkak hingga Target Beroperasi 2023
Fakta Menarik Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Okezone.com/KCIC)
A
A
A

JAKARTA – Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah hampir rampung dan diprediksi mulai beroperasi pertengahan 2023. Presiden Joko Widodo pun mengatakan kehadiran kereta cepat akan semakin memperkuat daya saing Indonesia.

"Kita harapkan dengan kereta api cepat Jakarta-Bandung ini mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat, kemudian daya saing kita juga akan semakin kuat," kata Jokowi saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Jokowi juga berharap kereta cepat Jakarta-Bandung turut memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang jalur yang dilewati.

Baca Juga: Biaya Bengkak, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Dana Rp117 Triliun

"Kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi," ujarnya.

Berikut Okezone telah merangkum beberapa fakta mengenai proyek kereta cepat mulai dari biaya bengkak hingga target operasional.

1. Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Rencananya dalam rangkaian KTT G20 bulan depan, Presiden Jokowi akan meninjau kereta cepat Jakarta-Bandung dan melakukan uji dinamis sepanjang 15 km bersama Presiden China Xi Jinping.

Rombongan kedua kepala negara dijadwalkan melakukan perjalanan sepanjang 15 km dengan kecepatan sementara yang dibatasi 80 km/jam dari area Kopo, Kota Bandung, hingga Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Kereta cepat Jakarta-Bandung didesain berkecepatan 350 km/jam menempuh jarak 142 km guna menyingkat waktu tempuh kedua kota itu dari sedikitnya tiga jam menjadi sekira 40 menit.

Baca Juga: Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp16,8 Triliun, Tanggung Jawab Indonesia atau China?

2. Proses Pembangunannya Sudah Mencapai 80%

Kementerian BUMN mencatat progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai hampir 80% dengan progres investasi (investment progress) mencapai 90,60%.

"Secara progres konstruksi kereta cepat mencapai hampir 80% dan untuk investment progress telah mencapai 90,60%," ujar Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dikutip dari Antara, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI seperti dipantau di Jakarta.

Tiko mengatakan, untuk 10% terakhir terkait dengan investment progress memang membutuhkan dukungan pembiayaan baru yang saat ini sedang diusahakan baik melalui permodalan maupun pinjaman dari China Development Bank (CDB).

Panjang proyek kereta cepat sudah mencapai 142,3 km, di mana secara fisik sudah terhubung utuh dari ujung ke ujung, dari Halim sampai dengan Tegalluar baik secara elevated, subgrade, maupun yang di terowongan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement