JAKARTA - Belakangan ini pompom saham ramai di dunia pasar modal, terutama di kalangan investor baru.
Diketahui, pompom saham sendiri adalah cara yang sering dilakukan influencer untuk mengajak masyarakat berinvestasi di suatu perusahaan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Irvan Susandy menyampaikan bahwa pompom saham menjadi suatu fenomena yang ramai di bursa dan berkembang pesat sejak saat pandemi Covid-19.
BACA JUGA:Hindari Pompom Saham, BEI ke Investor: Belajar Dulu Jangan Ikut-ikutan
Dia menyebut kalau pihaknya juga sudah rutin memberikan edukasi kepada para influencer agar tak hanya sekedar mengajak untuk kepentingan tertentu, yang mana malah merugikan investor.
"Publicfigure atau influencer nih, kita juga sudah melakukan edukasi terhadap mereka gitu ya terkait dengan pasar modal. Jadi kita sudah melakukan pembekalan edukasi dan membuka akses kami untuk berkonsultasi tentang konten-konten pasar modal," ujarnya dalam Special Dialogue Okezone, Senin (7/11/2022).
Dia pun berharap kalau edukasi yang diberikan itu bisa bermanfaat untuk para pengikut influencer ini jika tertarik berinvestasi.
"Memang untuk para influencer atau para public figure yang mengarah ke pompom saham ini, kami mengingatkan bahwa adanya moral obligation yang besar kepada mereka agar mereka juga bisa memberikan influence kepada para pengikutnya untuk selalu bertransaksi dalam koridor yang sudah diatur," jelasnya.
Kemudian, dia menjelaskan kalau edukasi yang diberikan itu tak hanya seputar berinvestasi tapi soal aturan-aturan yang baik dan benar.
"Jadi kita juga menjelaskan bagaimana, seperti apa sih kira-kira indikasi manipulasi pasar, peraturan yang berlaku seperti apa, apa yang boleh, apa yang enggak gitu ya," ucapnya.
Adapun dia mengaku kalau soal keuntungan dari tren ini tak bisa diprediksi.