JAKARTA - Ancaman resesi membayangi perekonomian global di 2023. Hal tersebut ditandai dengan tingginya inflasi, kinerja pasar modal yang menurun, serta tidak lancarnya aliran perputaran barang (goods) secara global.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun diperkirakan akan melambat. Namun demikian, bukan berarti kondisi ekonomi di dalam negeri akan terpuruk.
Tantangan yang akan dihadapi oleh berbagai negara, termasuk di Indonesia, adalah dari sektor energi dan pangan dimana harga bahan bakar dan pangan diperkirakan akan meningkat akibat gejolak harga. Bahkan beberapa bahan pangan seperti gandum dan kedelai mungkin menjadi semakin langka sebab pasokan di pasar global menurun.
Baca Juga:Â 5 Tips Atur Gaji agar Tidak Cuma Numpang Lewat
Ancaman ekonomi ini tentu membuat banyak kalangan khawatir, akan tetapi bukan berarti kesehatan keuangan tidak dapat dipersiapkan dari sekarang. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi resesi ekonomi.
1. Berhemat dan mengurangi pengeluaran
Untuk keuangan pribadi, Anda dapat berhemat dengan cara memilih alternatif yang lebih ekonomis untuk keperluan sehari-hari misalnya mengganti merk produk yang digunakan dengan alternatif yang lebih murah. Selain dengan berhemat, Anda juga dapat mengurangi pengeluaran dengan berhenti membeli beberapa barang untuk sementara waktu, misalnya kebutuhan tersier seperti game, berwisata dan sejenisnya.
Dengan membatasi pengeluaran, Anda dapat mengalokasikan budget untuk hal-hal yang sifatnya lebih diprioritaskan seperti keperluan sehari-hari yang diperkirakan juga akan mengalami kenaikan selama resesi.
2. Menabung serta mempersiapkan dana darurat
Dana yang Anda dapat dari berhemat dan mengurangi pengeluaran tersebut, dapat kemudian dialokasikan untuk ditabung. Tabungan ini sebaiknya juga adalah dana darurat, yakni simpanan uang yang hanya benar-benar akan dipakai disaat darurat seperti tertimpa penyakit, mengalami PHK, dan sebagainya.
Baca Juga:Â 4 Langkah Cara Minta Naik Gaji ke Atasan
Jika Anda sudah memiliki dana darurat, maka tidak ada salahnya untuk meningkatkan nominal tabungan dana darurat tersebut. Misalnya Anda biasanya hanya menyisihkan 10% dari penghasilan untuk tabungan dana darurat, maka Anda bisa meningkatkannya menjadi 20% dari penghasilan, atau disesuaikan dengan kemampuan Anda.
3. Menambah keterampilan untuk usaha sampingan
Selain dengan menabung, Anda juga dapat meningkatkan pendapatan dengan membuka usaha sampingan. Anda dapat menambah skill atau keterampilan baru seperti desain atau menulis untuk dapat membuka jasa desain dan penulisan artikel. Pekerjaan sampingan ini juga dapat dijadikan cushion atau bantalan sekiranya terjadi pemutusan hubungan kerja yang rentan terjadi di masa ekonomi yang menantang.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News