Kemudian, dia menyebut kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dari pembahasan ini ada hasil yang konkrit.
"Kalau Presiden Jokowi menginginkan hasil yang sifatnya konkrit bukan hasil di atas kertas. Sebagai contoh, hasil konkrit yang sudah ditelurkan atau cetuskan di bidang ataupun tema," ucapnya.
Di mana untuk contoh hasil konkrit yang pertama, soal arsitektur kesehatan global adalah disepakatinya pengadaan atau eksistensi yang disebut intermediate financing atau dana perantara.
"Dana ini akan digunakan untuk menghadapi persoalan kesehatan dunia di masa depan, misalnya pandemi. Di masa depan ada pandemi kita sudah punya dananya, jadi negara-negara G20 sudah bersepakat untuk mengumpulkan dana itu untuk menghadapi pandemi," katanya.
Adapun untuk hasil lainnya, seperti dibidang transisi energi dengan penanaman Mangrove.
"Transisi energi ini harus kita baca dalam perspektif yang luas yakni masalah lingkungan hidup. Karena itu, ada hal yang konkrit yang di programkan oleh Presiden Jokowi yakni penanaman Mangrove," imbuhnya.
Adapun untuk pembahasan lainnya soal penggunaan mobil listrik.
"Jadi, penggunaan mobil listrik ini kan sebuah simbol konkrit tapi dari tema ketiga yakni transisi energi. Bagaimana kita beralih dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan. Dan mobil listrik adalah salah satu bentuk konkrit atau bahasa Inggrisnya concrete deliverable," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)