Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Wanita Asal Banyuwangi, dari Tukang Gosok WC hingga Jadi Buruh Pabrik Bergaji Rp46 Juta

Noviana Zahra Firdausi , Jurnalis-Kamis, 17 November 2022 |15:08 WIB
Cerita Wanita Asal Banyuwangi, dari Tukang Gosok WC hingga Jadi Buruh Pabrik Bergaji Rp46 Juta
Kisah WNI Kerja di Swedia. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

Mita juga menambahkan bahwa biaya hidup di Swedia mahal, jadi seimbang dengan gaji yang didapatkannya.

“Terus biaya hidup di sini juga mahal guys, sama saja gajinya banyak tapi kehidupan di sini juga mahal. Kayak beli beras, cabe itu mahal. Apalagi aku ini kan orang Indonesia, kalau gak makan beras sama cabe itu rasanya, ya ampun lidah ini gabisa makan. Kalo aku cuman makan roti sama keju cepet kaya aku guys, kurus yang ada. Nanti kurus kering aku masuk rumah sakit terus metong akhirnya.” Ucapnya.

Kerjanya itu seminggu 5 kali, mulai dari hari Senin hingga Jumat dengan jam kerja 8 jam dan jumlah istirahatnya 3 kali. Liburnya Sabtu dan Minggu. Jika ada tanggal merah, hari besar, dan tahun baru dirinya juga diliburkan, tambah Mita.

Selain itu, dia mengatakan keuntungan kerja di Swedia yaitu jika sakit tetap akan mendapatkan bayaran.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement