JAKARTA - CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara mengaku gagal dalam merespons gejolak ekonomi global yang berdampak terhadap kondisi perusahaan dalam negeri, termasuk startup rintisannya. Beban karyawan yang melonjak membuat Ruangguru melepas ratusan karyawan tetapnya.
Belva, yang pernah ditunjuk sebagai staf khusus Presiden Jokowi, menyatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan keputusan yang berat bagi perusahaan.
"Kami meminta maaf atas kegagalan kami dalam memprediksi dan mengantisipasi situasi ekonomi yang berkembang cepat," kata Belva melalui media sosialnya, dikutip Minggu (20/11/2022).
Pria kelahiran 30 Mei 1990 itu memandang ada kekeliruan kebijakan dalam proses rekrutmen yang terlalu besar dan cepat pada saat awal pandemi. Belva bercerita bahwa pilihan itu diambil lantaran terdapat peningkatan permintaan yang cukup signifikan atas layanan Ruangguru.
Lebih jauh, kondisi ekonomi global yang tidak menentu, ditambah lonjakan inflasi dan suku bunga, terang Belva, membuat iklim investasi dunia memburuk, yang pada akhirnya berdampak terhadap perusahaan.
"Ini berdampak terhadap komunitas startup teknologi global, termasuk kami di Ruangguru," terangnya.