Selain itu, lanjut dia, tekanan inflasi dan inflasi inti global juga diprediksi masih tinggi hingga 2023.
"BI memperkirakan, tingkat inflasi dunia dapat menyentuh 9,2% (year-on-year/yoy) hingga akhir tahun, dan masih tinggi pada 2023 tapi akan mendingin ke 5,2%," ujar Ibrahim.
Bahkan, BI bahkan memperkirakan AS akan menaikan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin sehingga menjadi 4,5% pada akhir 2022. Kenaikan suku bunga akan mencapai puncaknya pada paruh pertama 2023, dan tidak akan segera turun.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (23/11/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.670 - Rp15.740.
(Zuhirna Wulan Dilla)