JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ekonomi Indonesia di tahun 2022 diperkirakan akan tumbuh lebih baik.
Hal ini sejalan dengan tren penguatan pemulihan ekonomi hingga triwulan III-2022.
"Kita perkirakan (pertumbuhan ekonomi Indonesia) dalam level kisaran di 5,0-5,3% menurut perkiraan beberapa lembaga internasional, IMF memperkirakan 5,3%, sedangkan Bank Dunia 5,1%, sementara ADB di 5,4%, Bloomberg Consensus di 5,2%, dan OECD di November menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di 5,3%," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Dia menyebutkan bahwa OECD merevisi ke bawah pertumbuhan Indonesia tahun depan, menjadi 4,7%, sementara IMF, ADB, Bloomberg Consensus di 5,0% dan Bank Dunia 5,1%.
"Tentu ini adalah suatu proyeksi yang berdasarkan kemungkinan terjadinya dinamika global yang akan berimbas ke ekonomi kita, dan tentu bagaimana resiliensi atau daya tahan dari faktor-faktor perekonomian dalam negeri kita seperti konsumsi, investasi, maupun dari sisi government spending," ungkap Sri.
Untuk tahun 2022, konsumsi rumah tangga diperkirakan akan relatif stabil, sementara investasi diperkirakan meningkat di triwulan IV-2022.
Namun, sebut Sri, high base effect akan menjadi faktor moderasi pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan tersebut.
"Risiko global perlu terus diwaspadai, di antaranya PMI manufaktur global yang kontraksi selama 2 bulan terakhir. Tren inflasi juga masih tinggi khususnya di kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS), dan percepatan pengetatan kebijakan moneter negara-negara maju," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)