JAKARTA - Kementerian ESDM mencatat Gunung Semeru statusnya dinaikan dari level III (siaga) ke level IV (awas). Gunung Semuru secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Secara geografis berada pada posisi 8? 6,5' LS dan 112? 55' BT dengan tinggi puncaknya 3676 mdpl.
Gunungapi Semeru dipantau secara visual dan instrumental dari 2 Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru pada saat ini adalah Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021.
Baca Juga:Â Jepang Waspadai Kemungkinan Ancaman Tsunami Akibat Erupsi Gunung Semeru
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Pada tanggal 4 Desember 2022 erupsi yang disertai Awan Panas Guguran masih berlangsung menerus, dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati. Teramati awan panas guguran dengan jarak 12 km dari puncak dan masih terus berlangsung.
Asap kawah utama tidak teramati, cuaca cerah sampai mendung, gunung api tertutup kabut. Angin tenang ke selatan, tenggara, barat, barat laut, barat daya, suhu 22-28?C.
Jumlah dan jenis gempa yang terekam periode 4 Desember 2022 pk. 00.00 WIB - 12.00 WIB hingga didominasi oleh Gempa Awan Panas dan gempa letusan 13 kali. Amplitudo awan panas terekam 40 mm dan masih berlangsung hingga saat ini.
Baca Juga:Â Gunung Semeru Erupsi, Ribuan Warga Mulai Mengungsi
Sebaran material erupsi berupa lontaran batuan pijar diperkirakan dapat mencapai radius 8 KM dari puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu saat ini mencapai 12 Km ke arah tenggara.
Arah dan jarak sebaran material abu ini dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin. Arah luncuran awan panas guguran dan guguran ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jangkauan awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 Km. Lahar dingin maupun lahar panas dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, khususnya sepanjang aliran sungai.
"Hasil analisis pemantau secara visual dan kegempaan menunjukan terjadi peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas G. Semeru dinaikkan dari Level III (siaga) menjadi Level IV (awas), terhitung mulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," bunyi dalam siaran pers Kementerian ESDM, Minggu (4/12/2022).
Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
Follow Berita Okezone di Google News