JAKARTA - Kementerian BUMN mengklaim kinerja emiten pelat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih membaik daripada emiten swasta.
Klaim itu didasarkan pada sejumlah indikator tercatatkan di pasar modal.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan capital gain BUMN tercatat sebesar 8,2% dengan kumulatif dividen mencapai 9,8%.
 BACA JUGA:Erick Thohir Pamer Laba BUMN Tembus Rp155 Triliun di DPR
Sedangkan return atau total pengembalian yang diterima pemegang saham BUMN mencapai 18% atau lebih baik ketimbang sektor swasta yang hanya sebesar 10,8%.
"Ini yang menggembirakan, kalau lihat benchmarking private sector di bursa, capital gain dan kumulatif dividen, konsolidasi BUMN kita return-nya bisa 18%, artinya lebih baik dari private sector yang di mana capital gain dan kumulatif dividen sebesar 10,8%," ujar Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (5/12/2022).
Â
Follow Berita Okezone di Google News
Bahkan, BUMN memiliki kontribusi hingga 25% sebagai penggerak bursa.
Performa BUMN itu, lanjut Erick, membuat pihak BEI antusias bisa bekerja sama dengan perusahaan negara.
Di lain sisi, rasio utang terhadap modal BUMN juga terus mengalami penurunan.
Erick mengatakan rasio utang terhadap modal pada 2020 mencapai 38,6%, kemudian turun menjadi 36,2%, dan 2022 yang turun hingga 34%.
"Artinya kadang ada persepsi BUMN ini ada utang, tetapi ketika dikonsolidasikan ini sehat," kata dia.
Adapun laba konsolidasi perusahaan pelat merah hingga kuartal III/2022 mencapai Rp155 triliun (belum diaudit).
Erick mengatakan laba konsolidasi BUMN menjadi bukti transformasi BUMN yang menghasilkan kinerja positif dan berkontribusi besar pada makro ekonomi nasional.
 "Capaian dan kontribusi ini menjadi bukti adanya konsolidasi, efisiensi, dan fokus pembangunan ekosistem di BUMN," tutur dia.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.