"Tugas kami sebagai tim manajemen adalah memastikan untuk terus mengejar pertumbuhan yang berkualitas dan bekerja keras dalam memastikan operasional yang efisien untuk mempercepat profitabilitas," pungkasnya.
Secara historis, koreksi Jumat (9/12) membuat GOTO tertekan 72,48% dari harga penawaran umum perdana (IPO) di Rp338. Apabila dihitung dari level tertinggi yang pernah dicapai di Rp442, maka GOTO telah babak belur 78,95%.
Sedangkan jika dihitung dari harga penutupan di periode pembukaan lock-up pada 30 November, maka GOTO anjlok 38,41%.
(Feby Novalius)