Hal itu guna meminimalisir adanya penumpukan beras di satu daerah.
"Kita belajar dari 2018. Kita mendatangkan 1,8 juta ton impor beras itu langsung dipusatkan di DKI dan Surabaya. Sebagian ada yang di Medan akhirnya terjadi penumpukan trus kita dua kali kerja kan, nah abis itu kita bagikan ke wilayah wilayah," kata Buwas.
Sekedar tahu saja, sebelumnya Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan bahwa stok beras saat ini sudah menipis.
Bahkan, data beras yang disebut Kementerian Pertanian surplus pun, realitanya barangnya susah di dapat. Atau kata lain, tidak ada barangnya.
Hal itu ia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
"Berdasarkan lapangan, karena saya bukan harus mengecek data ini benar atau tidak, tapi berdasarkan di lapangan dengan data yang kita dapat juga, kita punya juga hasil di lapangan dengan kontrak orang penggilingan, memang barangnya nggak ada," ujar Buwas saat paparan.
Maka dari itu, guna memenuhi CBP tersebut, salah satu upaya yang dilakukan kementerian dan lembaga pangan terkait yakni dengan melakukan impor beras.
Di mana Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sudah teken persetujuan impor sebesar 500 ribu ton beras yang bisa diambil saat genting dibutuhkan.
(Zuhirna Wulan Dilla)