JAKARTA - Menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meningkatkan pengawasan terhadap ancaman terorisme.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan pengamanan tersebut dilakukan melalui penambahan personel pengamanan serta penggunaan metal detector dan inspector mirror di stasiun-stasiun besar tertentu.
Selain itu, KAI juga dilakukan di atas kereta dan stasiun, pengamanan juga dilakukan di sepanjang jalur kereta api yang rawan tindak kejahatan.
BACA JUGA:Jelang Nataru 2023, PPKM Masih Diberlakukan
Titik rawan yang dimaksud yaitu pelemparan batu, sabotase, aktivitas masyarakat di sekitar rel, dan sebagainya.
“KAI berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan pengamanan saat Angkutan Natal dan Tahun Baru 2022/2023. Harapannya, pelanggan dapat melakukan perjalanan dengan kereta api dengan ceria, aman, dan nyaman,” kata Joni dalam keterangan tertulis, Jumat (16/12/2022).
Joni mengatakan bahwa dalam pengamanan nataru ini, KAI menyiagakan total 3.943 petugas pengamanan dari unsur internal dan eksternal perusahaan.
Adapun rinciannya adalah 1.338 personel Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), 2.202 personel Security, dan 403 personel tambahan dari TNI/Polri.
Seluruhnya akan bersama-sama untuk mengamankan operasi Angkutan Nataru tahun ini.
“Seluruh personel telah dipersiapkan untuk menjaga keamanan pelanggan KAI dan memastikan pelayanan tetap terjaga pada periode Angkutan Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.