Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Deretan Bisnis hingga Pabrik Uang Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara yang Jadi Orang Terkaya Nomor 1 di RI

Ikhsan Permana , Jurnalis-Senin, 26 Desember 2022 |14:47 WIB
Deretan Bisnis hingga Pabrik Uang Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara yang Jadi Orang Terkaya Nomor 1 di RI
Deretan Bisnis Raja Batu Bara RI (Foto: Dokumen PLN)
A
A
A

JAKARTA - Deretan bisnis hingga pabrik uang Low Tuck Kwong yang kini menjadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia. Harta kekayaan Low Tuck Kwong kini lebih banyak dari R Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.

Harta kekayaan Low Tuck Kwong melonjak USD458 juta menjadi USD25,7 miliar atau setara Rp398,3 triliun (kurs Rp15.500 per USD).

Sementara itu, R Budi Hartono mempunyai harta kekayaan USD22,3 miliar atau setara Rp345,6 triliun dan Michael Hartono mempunyai kekayaan USD21,4 miliar atau setara Rp331,7 triliun. Demikian seperti dilansir Forbes real time billionaires, Jakarta, Senin (26/12./2022).

BACA JUGA:Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara Salip Hartono Bersaudara Jadi Orang Terkaya Indonesia 

Namun, jika ditotal harta kekayaan Hartono bersaudara masih lebih banyak dibandingkan Low Tuck Kwong.

Low Tuck Kwong dikenal sebagai raja batu bara lahir di Singapura pada 17 April 1948. Low Tuck Kwong merupakan pendiri Bayan Resources (BYAN) sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.

Tak hanya mempunyai usaha pertambangan, Low Tuck Kwong mengendalikan perusahaan energi baru terbarukan Singapura yakni Metis Energy yang sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources.

Dia jua memiliki peran di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.

Low Tuck Kwong juga mendukung SEAX Global, yang membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

 

Sedangkan dikutip dari laman resmi BYAN, Low Tuck Kwong pada tahun 1973 mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) sebagai kontraktor pekerjaan tanah, pekerjaan sipil dan struktur kelautan.

JSI dengan cepat menjadi pelopor dalam pekerjaan pondasi tiang pancang yang kompleks, dan kontraktor terkemuka di Indonesia dalam bidang-bidang di atas dan tetap demikian selama tahun 1980-an dan 1990-an.

Pada tahun 1988, JSI memasuki kontrak penambangan batubara dan merupakan kontraktor penambangan terkemuka hingga tahun 1998 ketika Low mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaga Perkasapratama (DPP).

Bayan Group dibentuk melalui sejumlah akuisisi strategis di sektor batu bara dan didirikan dengan rekam jejak yang terbukti dalam mengembangkan tambang batubara Greenfield.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement