JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati melaporkan penyaluran BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi.
Erika mengatakan, dengan meningkatnya aktivitas masyarakat setelah pandemi covid-19 kegiatan masyarakat mulai menggeliat, hal tersebut berdampak pada kebutuhan konsumsi BBM.
"Jadi peningkatan konsumsi BBM ini juga kita lihat menyebabkan kuota JBT dan JBKP melebihi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada awal tahun 2022," kata Erika dalam konferensi pers di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Menurutnya, hal tersebut mendorong BPH Migas untuk menetapkan penambahan kuota untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) dan BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) pada 1 Oktober.
Erika menjelaskan, kuota minyak solar meningkat sebesar 15,22% yaitu dari kuota sebesar 15,1 juta kilo liter (KL) yang ditetapkan pada awal tahun menjadi 17,83 juta KL.
"Kemudian kuota minyak tanah meningkat 1,042% dari 0,48 juta KL menjadi 0,485 juta KL. Kemudian untuk kuota pertalite meningkat cukup signifikan yaitu 30% dari yang semula ditetapkan 23,05 juta KL pada awal tahun menjadi 29,91 juta KL," kata Erika.