Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Beri Peringatan! Mendag: Impor Beras Hanya Sampai Februari 2023

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Senin, 02 Januari 2023 |17:35 WIB
Beri Peringatan! Mendag: Impor Beras Hanya Sampai Februari 2023
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan impor beras yang dilakukan pemerintah pada akhir tahun tidak akan berlanjut hingga panen raya pada Maret hingga April 2023 mendatang.

Kebijakan impor beras sebanyak 500.000 ton, maksimal boleh dilakukan hingga akhir Februari 2023.

"Saya sudah memberi warning karena nanti Maret akan ada panen raya maka Februari tidak boleh lagi (impor beras)," tegas Mendag saat konferensi pers awal tahun, Senin (2/1/2023).

Sebelumnya, dia menjelaskan bahwa sebenarnya dia tidak setuju ada kebijakan impor beras.

 BACA JUGA:BULOG: Stok Beras Cukup untuk Kebutuhan Nataru

Sebab dari informasi yang dia peroleh dari Kementerian Pertanian data beras surplus.

Namun, setelah diadakan rapat terbatas pihak Perum Bulog mengklaim, fakta di lapangan barangnya tidak ada.

Mengingat hal itu, ketika rapat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung, diputuskan untuk mau tidak mau melakukan impor beras guna menjaga stabilitas harga di pasaran.

"Kami tidak setuju, jangan dibilang kami tukang impor tukang impor terus kami tidak setuju. Beras ini kami tidak setuju (impor) karena menteri pertanian mengatakan surplus tetapi beberapa kali Bulog mengatakan beras habis," ungkapnya.

Selanjutnya, Mendag menyampaikan bahwa sampai dengan Desember 2022 jumlah beras yang sudah masuk ke Perum Bulog mencapai 200.000 ton dari jumlah kuota impor 500.000 ton.

Selisihnya, yakni 300.000 ton akan diteruskan pada Januari 2023. Diharapkan sudah tuntas pada akhir Februari 2023.

"Paling tidak akhir Februari sudah tidak boleh impor lagi karena Maret itu (bagiannya) petani," jelasnya lagi.

Dia menambahkan, meskipun beras impor masih terus berdatangan, petani tak perlu khawatir.

Sebab, kini petani boleh memberikan harga tinggi kepada Bulog. Karena pada awalnya, petani hanya boleh memberikan harga paling tinggi sebesar Rp8.800 per kilogram beras. Namun kini, Rp8.800 per kilogram itu menjadi harga yang terendah.

"Petani kita tidak perlu khawatir karena sekarang boleh memberi harga yang tinggi. Kalau kemarin harga membeli itu paling tinggi Rp8.800 sekarang tidak, di rubah. (Bulog) membeli paling rendah Rp8.800 jadi bisa lebih dari itu, Rp9.000, Rp10.000, atau Rp10.500," pungkasnya.

"Begitu juga gabah paling murah Rp 4.450 jadi bisa beli seharga Rp 4.500, Rp 5.000, Rp 6.000," sambungnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement