Untuk seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu untuk pembangunan ruko pada Blok F dan Blok N di kawasan Paskal Hyper Square.
Sebelumnya Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi menjelaskan, aksi IPO saham di atas Rp1 triliun masih berpeluang terjadi pada 2023. Disampaikannya, ada sejumlah rencana penawaran umum perdana saham dengan nilai di atas Rp1 triliun pada pipeline OJK.
“Tidak hanya 1 IPO di atas Rp1 triliun, ini masih proses dan ada di pipeline. Kapan akan masuk dan segala macamnya Insya Allah tahun depan,”ujarnya.
Meski demikian, Inarno mengatakan rencana IPO tersebut masih dapat berubah sewaktu–waktu.
Hal itu karena realisasi IPO tersebut akan amat bergantung pada kesiapan calon emiten, kondisi pasar, dan faktor–faktor lainnya. Disebutkan, jumlah rencana IPO yang ada di pipeline OJK pada tahun depan adalah sebanyak 64 calon perusahaan.
Terakhir, untuk total rencana rights issue ada sebanyak 12 perusahaan di pipeline OJK.
(Zuhirna Wulan Dilla)