JAKARTA - Menurunkan emisi karbon lewat terobosan energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah telah menyusun peta jalan (roadmap) menuju net zero emission, supaya pada 2060 emisi gas rumah kaca bisa diturunkan menjadi net zero emission (NZE).
Tak hanya pemerintah, PT Pertamina (Persero) juga berkomitmen terhadap dekarbonisasi, termasuk upaya mencapai target nol emisi karbon pada 2060.
"Pertamina membuktikan sebagai pelopor penurunan emisi. Mereka berhasil melakukan berbagai terobosan. Melalui Energi Baru Terbarukan (EBT), Pertamina juga pelopornya. Pertamina adalah pelopor terciptanya bauran energi,” ujar pengamat ekonomi lingkungan Bernalus Saragih Bernaulus seperti dilansir Antara, Kamis (5/1/2023).
Baca Juga: Transisi Energi, RI Siapkan Aturan Kurangi Emisi Karbon demi Optimalkan Produksi Migas
Melalui berbagai terobosan, Pertamina juga berhasil menyejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan multinasional, terutama dalam ekonomi berkelanjutan.
“Makanya kita apresiasi Pertamina. Melalui terobosan, mereka mampu mengimbangi perusahaan-perusahaan multinasional. Pertamina, sudah menjadi BUMN yang memiliki kredibilitas yang bisa dibanggakan di internasional. Makanya mendapat 20 proper emas,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari mengungkapkan, Kementerian ESDM menargetkan menurunkan emisi sekitar 232,2 juta ton karbondioksida atau CO2 pada 2025.
Untuk tahap ini, Kementerian ESDM melakukan pengembangan energi baru terbarukan (EBT), memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga biomassa berskala kecil.
"Penerapan pembangkit listrik ini diteruskan hingga 2030 sehingga dapat menurunkan emisi sekitar 327,9 juta ton CO2," ujarnya, Jumat (21/10/2022).
Follow Berita Okezone di Google News