Share

7 Jurus BI Jaga Stabilitas dan Ekonomi Ekonomi

Michelle Natalia, MNC Portal · Kamis 19 Januari 2023 15:11 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 19 320 2749386 7-jurus-bi-jaga-stabilitas-dan-ekonomi-ekonomi-ucbiN8vh6Q.jfif Jurus Bank Indonesia untuk Jaga Ekonomi RI. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyiapkan tujuh langkah strategis untuk merespons bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi.

Pertama, BI memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 5,75% di Januari 2023.

"Kedua, memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga: BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Ketiga, BI melanjutkan penjualan/pembelian SBN di pasar sekunder untuk memperkuat transmisi kenaikan BI7DRR dalam meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing guna memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah. Keempat, mengimplementasikan instrumen operasi moneter (OM) valas berupa TD valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada BI.

"Kemudian, yang kelima adalah melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan fokus pada respons suku bunga perbankan terhadap suku bunga kebijakan," ucap Perry.

Baca Juga: BI Diproyeksi Naikkan Suku Bunga, Bagaimana Nasib Saham Properti dan Otomotif?

Langkah keenam adalah memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan mendorong implementasi BI-FAST melalui perluasan kepesertaan BI-FAST baik melalui bank maupun Lembaga Selain Bank (LSB), kanal layanan serta implementasi layanan Fase 1 Tahap 2 (Bulk Credit, Direct Debit, dan Request For Payment), ditambah dengan implementasi dan sosialisasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik sesuai timeline pada tahun 2023, serta melanjutkan perluasan implementasi QRIS melalui strategi 45 juta pengguna dan 1 miliar volume transaksi pada tahun 2023 serta pengembangan fitur QRIS dan QRIS antarnegara.

Follow Berita Okezone di Google News

"Yang ketujuh adalah memperkuat kerja sama internasional dengan memperluas kerja sama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, serta fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait," ungkap Perry.

Selain itu, BI juga berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait untuk menyukseskan Keketuaan ASEAN 2023 khususnya melalui jalur keuangan. Koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis juga terus diperkuat. Dalam kaitan ini, koordinasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus dilanjutkan melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

"Sinergi kebijakan antara BI dengan kebijakan sektor pemerintah dan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan, mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha khususnya pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ekspor, serta meningkatkan ekonomi dan keuangan inklusif dan hijau," pungkas Perry.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini