Share

8 Fakta Menarik Neraca Perdagangan 2022 Cetak Sejarah

Noviana Zahra Firdausi, Okezone · Sabtu 21 Januari 2023 05:35 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 20 320 2750027 8-fakta-menarik-neraca-perdagangan-2022-cetak-sejarah-GLGx0acnYJ.jpg Neraca Dagang (Foto: Okezone)

JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus yang positif di bulan Desember 2022. Di mana, total ekspor Indonesia selama periode 2022 mencapai USD291,98 miliar atau meningkat 26,07% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan surplus neraca perdagangan 2022 tersebut merupakan rekor terbesar selama ini.

"Saya bersyukur, surplus neraca perdagangan 2022 sebesar USD54,46 miliar merupakan rekor terbesar selama ini. Neraca perdagangan ini didorong kinerja ekspor 2022 yang juga mencetak rekor baru dengan nilai sebesar USD291,98 miliar," ujarnya dalam keterangan resmi.

Berikut Okezone Sabtu (21/1/2023) merangkum beberapa terkait neraca perdagangan 2022, di bawah ini:

1. Kinerja Positif

Neraca Perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus USD3,89 miliar pada Desember 2022. BI memandang surplus neraca perdagangan berkontribusi positif menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas kebijakan guna semakin meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

2. Sumber Surplus Neraca Perdagangan

Surplus neraca perdagangan Desember 2022 bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan non migas, sedangkan defisit neraca perdagangan migas sedikit meningkat.

Follow Berita Okezone di Google News

Selain itu, ekspor produk manufaktur, seperti mesin dan perlengkapan elektrik, serta pulp dari kayu, juga tercatat meningkat. Berdasarkan negara tujuan, ekspor non migas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap tinggi dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.

3. Nilai Ekspor Indonesia

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari hingga Desember 2022 mencapai USD291,98 miliar atau naik 26,07% dibanding periode yang sama pada tahun 2021. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai USD275,96 miliar atau naik 25,80%.

"Berdasarkan sektor, pada periode Januari hingga Desember 2022, ekspor hasil tambang dan lainnya mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 71,22%, diikuti kenaikan ekspor nonmigas hasil industri pengolahan 16,45% dan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan 10,52%," ungkap Febrio.

4. Penurunan Terbesar Ekspor Non-migas

Ekspor nonmigas bulan Desember 2022 mencapai USD22,35 miliar, naik 4,99% (yoy) atau turun 2,73% (mtm). Penurunan terbesar ekspor nonmigas di bulan Desember 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar USD483,1 juta (9,44%), sedangkan peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada nikel dan produk olahannya sebesar USD220,0 juta (41,50%).

5. Impor Bulan Desember 2022

Impor bulan Desember 2022 tercatat sebesar USD19,94 miliar atau naik 5,16% dibandingkan periode bulan November 2022 yang tercatat sebesar USD18,96 miliar. Kenaikan ini seiring peningkatan PMI manufaktur Indonesia yang masih ekspansif, dimana di Desember 2022 angka indeksnya mencapai 50,9.

"Komoditas utama impor Indonesia selama tahun 2022 masih didominasi oleh impor bahan baku/penolong dan barang modal seperti mesin dan peralatan mekanis, mesin dan peralatan elektrik, kendaraan dan bagiannya. Hal ini menunjukkan ekonomi domestik masih dalam tren pemulihan," paparnya.

6. Pemerintah Waspada Permintaan Ekspor

Ke depannya, pemerintah akan mewaspadai risiko penurunan permintaan ekspor dari negara mitra utama dagang yakni Amerika Serikat, China, Uni Eropa, dan Jepang seiring menurunnya indeks PMI manufaktur negara-negara tersebut. "Di sisi lain, pemerintah secara paralel juga terus mengembangkan ekspor ke negara lain seperti India dan negara-negara ASEAN," tandasnya.

7. Negara Penyumbang Surplus Terbesar

Negara yang menjadi penyumbang surplus terbesar yakni Amerika Serikat dengan nilai sebesar USD1,11 miliar, diikuti India sebesar USD0,98 miliar, dan Filipina sebesar USD0,87 miliar.

8. Produk Utama Ekspor Non-migas Alami Peningkatan

Produk tersebut diantaranya timah dan barang daripadanya (HS 80) yang naik 61,35%, nikel dan barang daripadanya (HS 75) yang naik 41,50%, serta serat stapel buatan (HS 55) yang naik 24,45% MoM. Peningkatan ekspor timah dan nikel dipicu oleh peningkatan harga timah dan nikel pada Desember 2022 masing-masing sebesar 13,76% dan 13,24% MoM.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini