JAKARTA - Orang tajir keturunan Tionghoa di Indonesia umumnya memiliki kisah dan perjuangan sebelum sukses seperti sekarang. Ilmu, kiat, dan kisahnya sebagai perantau inilah yang menarik untuk diketahui.
Menurut Akademisi dan Praktisi Bisnis Prof Rhenald Kasali, karakter perantau sebagai wirausaha membuat para keturunan Tionghoa memulai bisnisnya dengan modal kepercayaan dan kerja keras.
Baca Juga:Â Jadi 'Miskin', Harta Bos Properti China Ini Tinggal Rp45 Triliun dari Rp633 Triliun
Dari modal tersebut, lanjutnya, mereka bisa mengumpulkan uang, hidup hemat agar anak-anaknya bisa mendapat pendidikan yang baik.
Keturunan Tionghoa dinilai lebih berani berinvestasi dalam jangka yang panjang. Bukan cuma investasi uang, pertemanan juga bisa dianggap sebagai investasi. Namun, ada juga yang dinilai lebih perhitungan dan hidup hemat. Keturunan Tionghoa yang memilih untuk hidup hemat ini lebih berhati-hati dalam menggunakan uangnya.
Satu lagi yang membedakan pengusaha perantau dan pengusaha pribumi adalah kepercayaan mereka tentang keberuntungan dan nasib. Rhenald menuturkan, pengusaha keturunan sangat memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan keberuntungan dan nasib. Misalnya, saat membangun rumah mendatangkan ahli fengshui, saat memilih menantu akan mencari tahu apakah membawa keberuntungan atau tidak.
Follow Berita Okezone di Google News