JAKARTA - Kementerian BUMN memastikan rencana IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan tetap berjalan sesuai rencana di kuartal III-2023. Apalagi anak usaha dari Pertamina (Persero) ini sudah melakukan pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
”Yang pasti kita sudah persiapkan semuanya untuk pendaftaran untuk bisa melakukan IPO,” kata Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury dikutip Harian Neraca, Jumat (27/1/2023).
Sebelumnya, rencana perseroan untuk melantai di bursa efek akhir tahun lalu mesti ditunda setelah sentimen penguatan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang belakangan membuat ketidakpastian di pasar modal domestik.
Seperti diketahui, PGE menjadi salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang. Saat ini, PGE memiliki kapasitas sebesar 672 megawatt (MW), targetnya dalam 5 tahun ada penambahan kapasitas 600 MW.
Apalagi, PGE sudah memegang sejumlah kontrak pengadaan tenaga listrik dengan PLN. Dalam prosesnya, PGE sedang menyampaikan usulan rentang harga IPO kepada OJK.
”Dengan rencana penambahan 600 megawatt 5 tahun ke depan, ini menjadi quick win bagi pertumbuhan PGE di EBT, saat ini prosesnya sudah pendaftaran ke OJK, di tahap ke-1 dan ke-2. Target pelaksanaan di kuartal I/2023," kata dia.