Ia menjelaskan bahwa Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat yang berkecepatan hingga 360 km/jam. Selain itu, kata dia, kereta cepat tersebut juga dibangun dengan teknologi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman SDM di bidang perkeretaapian.
"Pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat yang berteknologi tinggi dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar. Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun. Oleh karenanya, kita harus melakukan suatu hal yang baru agar kita memiliki pengalaman dan bisa membangun infrastruktur transportasi publik dengan lebih baik lagi ke depannya," kata Menhub.
Untuk mempersiapkan operasional KCJB, pemerintah juga telah menggandeng dua perusahaan konsultan asal Inggris, yaitu The Crossrail International dan Mott Macdonald Indonesia.
Saat ini, pengerjaan proyek KCJB terus berlangsung untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan seperti "track laying", sistem listrik aliran atas, dan penyiapan akses dan integrasi antarmoda agar semakin memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya.
(Taufik Fajar)