Share

Sri Mulyani Sebut Sinyal Ekonomi RI Pulih Kembali Sudah Terlihat

Michelle Natalia, MNC Portal · Selasa 31 Januari 2023 18:35 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 31 320 2756598 sri-mulyani-sebut-sinyal-ekonomi-ri-pulih-kembali-sudah-terlihat-Zsyf4UquW5.jpg Sri Mulyani. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut jika sinyal-sinyal perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terlihat.

Dia mengatakan bahwa hal ini terlihat dari konsumsi rumah tangga yang tetap terlihat kuat, disertai level inflasi yang memang lebih rendah dari yang diperkirakan pada saat terjadinya kenaikan harga BBM.

Adapun berlanjutnya kinerja positif ekonomi Indonesia dicerminkan pada beberapa indikator dini sampai dengan Desember 2022.

 BACA JUGA:Intip Ramalan Ekonomi Global 2023 versi Sri Mulyani

"Beberapa indikator positif dan masih kuat misal Indeks Keyakinan Konsumen(IKK) dan Indeks Penjualan Riil(IPR) yang juga memberikan sinyal kuat dan optimis," ujar Sri dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Tercatat juga terkait Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur masih berada pada tren ekspansi pada level 50,9. Kinerja neraca perdagangan juga mencatatkan surplus dengan total surplus pada tahun 2022 sebesar USD54,46 miliar.

"Ini adalah nilai surplus tertinggi sepanjang sejarah Indonesia," ungkap Sri.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pihaknya memperkirakan pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi RI akan mencapai kisaran 5,2-5,3%. Ke depan, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 diperkirakan akan tetap kuat sejalan dengan penghapusan kebijakan PPKM dan meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PMA) serta berlanjutnya penyelesaian berbagai (PSN).

Follow Berita Okezone di Google News

"Meskipun pertumbuhan tahun 2023 diperkirakan sedikit melambat akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi global, ini terutama dibandingkan 2022," tambah Sri.

Inflasi pun menurun lebih cepat dari yang diperkirakan. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akhir 2022 adalah sebesar 5,51% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan 2021.

"Ini jauh lebih rendah dari perkiraan estimasi sesudah pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM subsidi pada September 2022 lalu. Inflasi inti maish rendah di akhir 2022 yaitu sebesar 3,36% yoy, ini lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia (BI), dimana tadinya diperkirakan 4,61% yoy," jelas Sri.

Dia mengatakan bahwa penurunan inflasi IHK dan inflasi inti adalah hasil dari kerja bersama dan koordinasi erat antara pemerintah dan BI melalui respon kebijakan moneter BI yang frontloaded, pre-emptive, dan forward looking.

"Dari pemerintah dilakukan langkah-langkah menangani gejolak harga pangan melalui GNPIP. Kedepan, inflasi diperkirakan di kisaran 3±1% di semester I 2023 dan inflasi IHK akan kembali ke kisaran 3±1% di semester II 2023," pungkas Sri.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini