Share

Sri Mulyani Kesulitan Pilih Stabilkan Harga atau Pertumbuhan Ekonomi: Seperti Memilih Ayah-Ibu

Michelle Natalia, MNC Portal · Rabu 01 Februari 2023 13:24 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 01 320 2757016 sri-mulyani-kesulitan-pilih-stabilkan-harga-atau-pertumbuhan-ekonomi-seperti-memilih-ayah-ibu-ufa9WCp33H.jpg Sri Mulyani kesulitan pilih menstabilkan harga atau menjaga pertumbuhan ekonomi (Foto: Okezone)

JAKARTA – Memilih menstabilkan harga atau mempertahankan pertumbuhan ekonomi adalah hal sulit. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan pilihan tersebut seperti harus memilih antara Ayah dan Ibu.

Namun dia mengatakan ada harapan baik di 2023 dengan kinerja ekonomi beberapa negara yang sudah sedikit membaik di kuartal terakhir 2022. Kinerja ekonomi tersebut menjadi bukti bahwa pelemahan ekonomi global memang masih terjadi, tetapi tidak sedalam dan separah yang diperkirakan. Hanya saja, pelemahan ini masih akan berlanjut di kuartal I-2023.

"Atau bahkan mungkin berlangsung lebih lama, hingga semester I 2023," ucap Sri dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Hanya saja, dengan perkembangan sekarang, situasi ini memberikan optimisme bahwa tekanan yang datang dari respons kebijakan pengetatan moneter dan meningkatnya suku bunga dari otoritas moneter akan mulai melambat.

"Ini memberikan harapan baru bahwa di 2023, setidaknya di semester II, akan ada kombinasi yang lebih positif, yaitu menurunnya inflasi atau harga yang stabil, juga pemulihan yang menguat, sementara tekanan harga akan semakin berkurang," kata Sri.

Follow Berita Okezone di Google News

Kabar baiknya, jika itu terjadi, maka dilema kebijakan yang dihadapi para pembuat kebijakan tentunya tidak akan sesulit sebelumnya. Yang paling sulit, sebutnya, adalah memilih di antara menstabilkan harga termasuk nilai tukar, versus mempertahankan pertumbuhan.

"Kalau disuruh memilih di antara keduanya, biasanya kita memilih keduanya bersamaan. Ini sama seperti dilema disuruh harus memilih antara ayah dan ibu, kita tidak akan memilih, kita mau keduanya," ungkap Sri.

Dia mengatakan bahwa ini adalah situasi yang saat ini menjadi sedikit lebih longgar dan lebih bersemangat.

"Saya berharap agar situasi ini akan berlanjut, meski kita melihat banyak proyeksi dari lembaga internasional bahwa 2022 sudah berlalu, tetapi menurut mereka pertumbuhan 2023 tetap akan melambat dibandingkan 2022," pungkas Sri.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini