Share

RI Hanya Buka 15 Bandara Jadi Pintu Masuk Antar Negara, Ini Alasannya

Suparjo Ramalan, MNC Portal · Rabu 01 Februari 2023 13:50 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 01 320 2757048 ri-hanya-buka-15-bandara-jadi-pintu-masuk-antar-negara-ini-alasannya-meeVF2K3wn.JPG Ilustrasi bandara. (Foto: MPI)

JAKARTA - Pemerintah telah sepakat soal hanya membuka 14-15 bandara sebagai pintu masuk penerbangan Internasional.

Sementara bandara lainnya yang tidak masuk dalam 15 bandara internasional diizinkan mengangkut jemaah haji dan umrah saja.

Saat ini ada 33 bandara internasional di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah.

Sebagai pintu masuk, bandara internasional melayani penerbangan internasional dan domestik dengan fasilitas pendukung, seperti bea cukai dan imigrasi.

 BACA JUGA:Daftar Bandara Baru yang Siap Diresmikan Jokowi Sebelum 2024

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan kesepakatan pemerintah hanya memberlakukan 14-15 bandara internasional diputuskan dalam rapat terbatas (ratas) antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri terkait.

"Kemarin kita rapat mengenai industri pariwisata dan bagaimana implikasi dengan pertumbuhan ekonomi, Pak Presiden memimpin langsung, disitu kita, Pak Menhub, di situ ada kesepakatan, silakan Pak Menhub, kita akan membuka untuk international Airport itu 14-15 saja," ujar Erick usai gelaran Mandiri Investment Forum (MIF), Rabu (1/2/2023).

Alasan pemerintah hanya membuka 15 bandara internasional adalah untuk menekan jumlah warga negara Indonesia bepergian atau berwisata ke luar negeri.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Sebaliknya, pemerintah justru berupaya meningkatkan kedatangan warga negara asing ke Indonesia dengan tujuan berwisata.

"Tapi yang kita tidak mau kan membuka Airport sebesar-besarnya, lebih banyak orang Indonesia yang ke luar negeri, daripada yang di dalam negeri," tuturnya.

Erick mencatat, meski hanya 15 bandara yang dijadikan sebagai pintu masuk antar negara, pemerintah tetap melakukan konektivitas dengan penerbangan domestik di berbagai daerah di Indonesia.

"Ini lah kenapa Airport yang 15 ini menjadi titik masuk, tetapi isinya kan bukan di situ antara konekting domestik flight harus bisa diperbaiki," jelasnya.

Konektivitas tersebut lantaran jumlah wisatawan lokal mencapai 70% dari total wisatawan nasional. Sementara 30% lainnya berasal dari wisatawan mancanegara (wisman).

"Kalau kita lihat pariwisata itu 70% lokal 30% asing. Kenapa Pak Sandi juga sekarang mendorong percepatan pariwisata bisa mulai recover," pungkas Erick.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini